Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau biasa dikenal bersama dengan Sustainable Development Goals (SDGs), merupakan agenda pembangunan pasca 2015 yang disepakati didalam Sidang Umum PBB pada September 2015.

Kesepakatan dari pembangunan terus-menerus ini, diperoleh sebelum pelaksanaan Millennium Development Goals (MDGs) berakhir.

Kemudian, diperkuat pula bersama dengan disepakatinya dokumen “The Future We Want” didalam UN Conference on Sustainable Development 2012. Untuk lebih paham berkenaan THB/SDGs, anda bisa tonton video selanjutnya ini!

A. Tujuan TPB/SDGs

TPB/SDGs punya tujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi penduduk secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup dan juga pembangunan yang inklusif, dan laksanakan tata kelola yang bisa menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

TPB/SDGs merupakan komitmen global dan nasional didalam upaya untuk menyejahterakan penduduk mencakup 17 tujuan, yaitu

 (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Pencapaian tujuan TPB/SDGs merupakan keliru satu prioritas pembangunan nasional. Berbagai upaya yang dikerjakan membutuhkan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota.

 TPB/SDGs sejatinya bisa menjadi jenis hidup (life style) bagi semua orang. Dengan menjalankan jenis hidup berkelanjutan, manusia bisa memiliki kesadaran dan berpikir didalam jangka panjang.

Manusia paham akan lingkungan dan orang lain karena berkenan bagaimanapun segala tindakan kita pasti berdampak pada lingkungan sekitar.

Sebenarnya, TPB/SDGs tidak cuma menyasar pada sektor lingkungan, tapi terhitung harus dapat dukungan dan dikerjakan pada segi pendidikan. Konsep TPB/SDGs di dunia pendidikan dikenal bersama dengan arti Education for Sustainable Development (ESD).

Tujuan dari pembelajaran berkonsep pembangunan terus-menerus bagi siswa ialah upaya untuk mendorong terbentuknya spesial yang bertanggung jawab dan juga menyita ketentuan tepat.

Dengan begitu, siswa akan lebih paham sebuah tindakan bisa berpengaruh pada suasana lingkungan, sosial, dan ekonomi di jaman kini hingga mendatang.

Upaya pelaksanakan TPB/SDGs bersama dengan menerapkan jenis hidup terus-menerus pada siswa merupakan upaya yang terlampau penting.

 Siswa sebagai generasi penerus memiliki peran dan juga bertanggung jawab menjaga dan menjalankan kehidupan di jaman depan. Berikut ini pentingnya melibatkan hidup terus-menerus bagi siswa.

B. Pentingnya Budaya untuk Hidup Berkelanjutan bagi Siswa

Menurut Wikipedia, budaya atau kebudayaan berasal dari bhs Sanskerta yaitu buddhayah, merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang tentang bersama dengan budi dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bhs Latin, yaitu cultura. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama dengan oleh sekelompok orang dan juga diwariskan dari generasi ke generasi.

Budaya yang biasa diterapkan dan dikerjakan didalam kehidupan sehari-hari dikenal pula sebagai jenis hidup (life style). Bagi siswa, jenis hidup yang baik harus diajarkan sebagai keliru satu tujuan adanya pendidikan. Menerapkan pembelajaran berbasis budaya atau jenis hidup terus-menerus bisa menjadi pedoman untuk merintis kehidupan. Lantas, apa saja pentingnya mengajarkan jenis hidup terus-menerus bagi siswa? Simak manfaat gaya hidup berkelanjutan!

Mewujudkan Target Pendidikan yang Relevan dan Fokus Prioritas Nasional

Pada dasarnya, budaya hidup terus-menerus tentang bersama dengan prioritas nasional. Hal itu cocok bersama dengan penyampaian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim yang mengumumkan agenda prioritas bidang pendidikan dan kebudayaan.

Ada empat isu yang harus dipejuangkan sepanjang jaman presidensi G20 bersama dengan mengusung tema bertajuk “Jalan kebudayaan untuk Hidup Berkelanjutan”.

Pendidikan berkwalitas atau universal quality education. Isu pertama ini berkenaan kemudahan akses belajar, dan upaya-upaya yang dikerjakan agar kesibukan pembelajaran berkwalitas bisa dirasakan semua siswa (merata).

Teknologi digital didalam pendidikan atau digital tech in education. Isu ini perhatikan solusi teknologi digital sebagai jawaban atas persoalan akses kualitas dan keadilan sosial di bidang pendidikan.

Solidaritas dan kemitraan atau solidarity and partnership. Isu berikutnya ini tentang bersama dengan kearifan budaya bangsa Indonesia, yaitu gotong royong.

Masa depan dunia kerja pascapandemi Covid-19 atau the future of work post Covid-19. Akibat adanya pandemi, bermacam perubahan udah terjadi. Pembatasan sosial dan kesibukan yang dikerjakan menuntut pemakaian teknologi lebih banyak agar tuntutan dunia pekerjaan terhitung ikut berubah. Pendidikan diinginkan bisa menjawab bermacam tantangan dan mengatasi perubahan yang berjalan agar SDM lebih siap menghadapi dunia karier.

Membentuk Pribadi yang Memiliki Kesadaran dan Bertanggung Jawab pada Lingkungan

Bumi udah menjadi area tinggal bagi manusia dan bermacam makhluk hidup lainnya didalam pas terlampau lama. Tidak cuma hal-hal baik yang menopang kehidupan terus berlangsung, bumi terhitung mengalami bermacam kerusakan. Kerusakan yang berjalan baik karena suasana alam maupun pengaruh dari kesibukan makhluk hidup seperti pengaruh rumah kaca dan perubahan iklim. Fenomena selanjutnya menghasilkan lebih dari satu persoalan lingkungan seperti kenaikan suhu bumi dan air laut yang mengancam kehidupan manusia.

Agar kehidupan bisa terus berjalan dan terus-menerus hingga generasi mendatang, peran manusia harus memegang kendali penuh. Upaya itu tercermin lewat produk, perilaku, dan kesibukan yang mencukupi keperluan makhluk hidup tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber kekuatan untuk generasi di jaman depan. Manusia harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab didalam menjaga lingkungan.

Oleh karena itu, kesibukan pembelajaran yang berbasis pada jenis hidup terus-menerus diperlukan. Dengan pembelajaran tersebut, siswa diinginkan bisa menjadi spesial yang bertanggung jawab didalam bertindak.

Itulah pentingnya budaya untuk hidup terus-menerus bagi siswa. Menanamkan budaya ini pada siswa bermakna menjaga keberlangsungan hidup manusia maupun pelihara keanekaragaman hayati agar kehidupan di bumi bisa berjalan seimbang. Kegiatan pembelajaran harus mengkaji pengetahuan yang diajarkan pada siswa.

Dengan demikian, siswa tak cuma menguasai teori, tapi terhitung memiliki spesial yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran akan bermacam tindakan yang dilakukan. Karena tiap-tiap tindakan yang dikerjakan oleh siswa akan berpengaruh pada kehidupan.

By admin